Jumat, 27 Februari 2009

TUJUAN KRISTUS DATANG PERTAMA KALI KE DUNIA UNTUK MENERUSKAN BERKAT ABRAHAM BAGI BANGSA-BANGSA

(GALATIA 3:3-9)
Untuk menjadi berkat bagi bangsa-bangsa, kita harus memulai dengan Roh dan mengakhirinya dengan Roh pula. Artinya, tanpa Roh Kudus kita tidak bisa menjadi berkat. Untuk memperoleh berkat Abraham, kita pun dituntut hidup seperti Abraham, yaitu hidup dari iman. Injil berarti berita kesukaan, atau dipanggil keluar dari gelap kepada terang-Nya yang ajaib. Atau Injil juga bisa berarti kita menjadi berkat bagi bangsa-bangsa.


Galatia 3:3-9 : Adakah kamu sebodoh itu? Kamu telah mulai dengan Roh, maukah kamu sekarang mengakhirinya di dalam daging? Sia-siakah semua yang telah kamu alami sebanyak itu? Masakan sia-sia!

Jadi bagaimana sekarang, apakah Ia yang menganugerahkan Roh kepada kamu dengan berlimpah-limpah dan yang melakukan mujizat di antara kamu, berbuat demikian karena kamu melakukan hukum Taurat atau karena kamu percaya kepada pemberitaan Injil? Secara itu jugalah Abraham percaya kepada Allah, maka Allah memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran. Jadi kamu lihat, bahwa mereka yang hidup dari iman, mereka itulah anak-anak Abraham dan Kitab Suci, yang sebelumnya mengetahui, bahwa Allah membenarkan orang-orang bukan Yahudi oleh karena iman, telah terlebih dahulu memberitakan Injil kepada Abraham: "Olehmu segala bangsa akan diberkati." Jadi mereka yang hidup dari iman, merekalah yang diberkati bersama-sama dengan Abraham yang beriman itu.

KEHIDUPAN ABRAHAM
Siapakah Abraham, dan mengapa begitu penting sejarah kehidupannya kita pelajari ?

1.Abraham mempunyai iman yang taat.
Pada saat dia mendengar Firman Tuhan untuk keluar, ia tidak bertanya atau menunda, tetapi ia hanya menjalankan perintah itu dan ia percaya akan janji Allah itu, padahal sebenarnya ia tidak mengenal siapa Allah itu, apalagi sebenarnya ia seorang kepala puak/ kepala suku yang cukup kaya. Iman Abraham adalah percaya pada panggilan itu karena panggilan itu jelas, meskipun ia tidak tahu ke mana ia akan pergi.

Kejadian 12:1-4 : Berfirmanlah TUHAN kepada Abram: "Pergilah dari negerimu dan dari sanak saudaramu dan dari rumah bapamu ini ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu; Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar, dan memberkati engkau serta membuat namamu masyhur; dan engkau akan menjadi berkat. Aku akan memberkati orang-orang yang memberkati engkau, dan mengutuk orang-orang yang mengutuk engkau, dan olehmu semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat." Lalu pergilah Abram seperti yang difirmankan TUHAN kepadanya, dan Lotpun ikut bersama-sama dengan dia; Abram berumur tujuh puluh lima tahun, ketika ia berangkat dari Haran.

Ibrani 11:8 : Karena iman Abraham taat, ketika ia dipanggil untuk berangkat ke negeri yang akan diterimanya menjadi milik pusakanya, lalu ia berangkat dengan tidak mengetahui tempat yang ia tujui.

2. Allah tidak hanya berjanji satu kali itu saja, tetapi Allah selalu meneguhkan janji-Nya dan Allah setia pada janji-Nya. (Kejadian 12:7)

Kejadian 12:7: Ketika itu TUHAN menampakkan diri kepada Abram dan berfirman: "Aku akan memberikan negeri ini kepada keturunanmu." Maka didirikannya di situ mezbah bagi TUHAN yang telah menampakkan diri kepadanya.

3. Abraham memegang selalu janji Allah dengan tekun beribadah. (Kejadian 12:7b-8)

Kejadian 12:8 : Kemudian ia pindah dari situ ke pegunungan di sebelah timur Betel. Ia memasang kemahnya dengan Betel di sebelah barat dan Ai di sebelah timur, lalu ia mendirikan di situ mezbah bagi TUHAN dan memanggil nama TUHAN.

4. Waktu Abraham hidup di Mesir, Abraham diperbolehkan mendapat kekayaan dari Mesir, jadi ia boleh memiliki harta duniawi, sehingga ia menjadi sangat kaya. (Kejadian 13:1-6)

Kejadian 13:1-6 : Maka pergilah Abram dari Mesir ke Tanah Negeb dengan isterinya dan segala kepunyaannya, dan Lotpun bersama-sama dengan dia. Adapun Abram sangat kaya, banyak ternak, perak dan emasnya. Ia berjalan dari tempat persinggahan ke tempat persinggahan, dari Tanah Negeb sampai dekat Betel, di mana kemahnya mula-mula berdiri, antara Betel dan Ai, ke tempat mezbah yang dibuatnya dahulu di sana; di situlah Abram memanggil nama TUHAN. Juga Lot, yang ikut bersama-sama dengan Abram, mempunyai domba dan lembu dan kemah. Tetapi negeri itu tidak cukup luas bagi mereka untuk diam bersama-sama, sebab harta milik mereka amat banyak, sehingga mereka tidak dapat diam bersama-sama.

5. Tapi walau ia sangat kaya, Abraham tidak bersandar pada kekayaannya, atau apa yang kelihatan, sehingga waktu ia berbagi daerah dengan Lot, Abraham membiarkan Lot dulu yang memilih dan Lot memang memilih yang kelihatan subur dan makmur. Tetapi Abraham tidak memikirkan hal itu. (Kejadian 13:8-12)

Kejadian 13:8-12: Maka berkatalah Abram kepada Lot: "Janganlah kiranya ada perkelahian antara aku dan engkau, dan antara para gembalaku dan para gembalamu, sebab kita ini kerabat. Bukankah seluruh negeri ini terbuka untuk engkau? Baiklah pisahkan dirimu dari padaku; jika engkau ke kiri, maka aku ke kanan, jika engkau ke kanan, maka aku ke kiri." Lalu Lot melayangkan pandangnya dan dilihatnyalah, bahwa seluruh Lembah Yordan banyak airnya, seperti taman TUHAN, seperti tanah Mesir, sampai ke Zoar. --Hal itu terjadi sebelum TUHAN memusnahkan Sodom dan Gomora. -- Sebab itu Lot memilih baginya seluruh Lembah Yordan itu, lalu ia berangkat ke sebelah timur dan mereka berpisah. Abram menetap di tanah Kanaan, tetapi Lot menetap di kota-kota Lembah Yordan dan berkemah di dekat Sodom.

6. Allah kembali meneguhkan janji-Nya dan Abraham kembali mendirikan mezbah bagi Allah. Abraham tetap setia beribadah kepada Allah. (Kejadian 13:14-18, bandingkan Ibrani 4:15-16.

Kejadian 13:14-18 : Setelah Lot berpisah dari pada Abram, berfirmanlah TUHAN kepada Abram: "Pandanglah sekelilingmu dan lihatlah dari tempat engkau berdiri itu ke timur dan barat, utara dan selatan, sebab seluruh negeri yang kaulihat itu akan Kuberikan kepadamu dan kepada keturunanmu untuk selama-lamanya. Dan Aku akan menjadikan keturunanmu seperti debu tanah banyaknya, sehingga, jika seandainya ada yang dapat menghitung debu tanah, keturunanmupun akan dapat dihitung juga. Bersiaplah, jalanilah negeri itu menurut panjang dan lebarnya, sebab kepadamulah akan Kuberikan negeri itu." Sesudah itu Abram memindahkan kemahnya dan menetap di dekat pohon-pohon tarbantin di Mamre, dekat Hebron, lalu didirikannyalah mezbah di situ bagi TUHAN.

Ibrani 4:15-16 : Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa. Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya.

Dengan beribadah dan dekat dengan Allah, kita dapat pemenuhan janji-janji Allah

7. Abraham memberikan perpuluhan kepada Melkisedek. Jadi bila ingin diberkati, tetap memberi perpuluhan. (Kejadian 14:17-24)

Kejadian 14:17-24 : Setelah Abram kembali dari mengalahkan Kedorlaomer dan para raja yang bersama-sama dengan dia, maka keluarlah raja Sodom menyongsong dia ke lembah Syawe, yakni Lembah Raja. Melkisedek, raja Salem, membawa roti dan anggur; ia seorang imam Allah Yang Mahatinggi. Lalu ia memberkati Abram, katanya: "Diberkatilah kiranya Abram oleh Allah Yang Mahatinggi, Pencipta langit dan bumi, dan terpujilah Allah Yang Mahatinggi, yang telah menyerahkan musuhmu ke tanganmu." Lalu Abram memberikan kepadanya sepersepuluh dari semuanya. Berkatalah raja Sodom itu kepada Abram: "Berikanlah kepadaku orang-orang itu, dan ambillah untukmu harta benda itu." Tetapi kata Abram kepada raja negeri Sodom itu: "Aku bersumpah demi TUHAN, Allah Yang Mahatinggi, Pencipta langit dan bumi: Aku tidak akan mengambil apa-apa dari kepunyaanmu itu, sepotong benang atau tali kasutpun tidak, supaya engkau jangan dapat berkata: Aku telah membuat Abram menjadi kaya. Kalau aku, jangan sekali-kali! Hanya apa yang telah dimakan oleh bujang-bujang ini dan juga bagian orang-orang yang pergi bersama-sama dengan aku, yakni Aner, Eskol dan Mamre, biarlah mereka itu mengambil bagiannya masing-masing."

8. Waktu Abraham lemah dan tidak mempunyai anak, Allah menguatkan kembali janji-Nya, sehingga Abraham percaya dan hal ini diperhitungkan sebagai kebenaran. (Kejadian 15:1-6)

Kejadian 15:1-6 : Kemudian datanglah firman TUHAN kepada Abram dalam suatu penglihatan: "Janganlah takut, Abram, Akulah perisaimu; upahmu akan sangat besar." Abram menjawab: "Ya Tuhan ALLAH, apakah yang akan Engkau berikan kepadaku, karena aku akan meninggal dengan tidak mempunyai anak, dan yang akan mewarisi rumahku ialah Eliezer, orang Damsyik itu." Lagi kata Abram: "Engkau tidak memberikan kepadaku keturunan, sehingga seorang hambaku nanti menjadi ahli warisku." Tetapi datanglah firman TUHAN kepadanya, demikian: "Orang ini tidak akan menjadi ahli warismu, melainkan anak kandungmu, dialah yang akan menjadi ahli warismu." Lalu TUHAN membawa Abram ke luar serta berfirman: "Coba lihat ke langit, hitunglah bintang-bintang, jika engkau dapat menghitungnya." Maka firman-Nya kepadanya: "Demikianlah banyaknya nanti keturunanmu." Lalu percayalah Abram kepada TUHAN, maka TUHAN memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran.

9. Waktu Sara mulai tidak percaya dengan janji Allah, Abraham diminta menghampiri Hagar sehingga lahir Ismael, tetapi Allah tidak lupa pada janji-Nya dan janji Allah tetap pada Ishak, bukan Ismael. (Kejadian 16:1-16, 17:18-21). Janji Allah tidak berubah karena kuatir, bimbang ataupun dosa Abraham.

Kejadian 17:18-21 : Dan Abraham berkata kepada Allah: "Ah, sekiranya Ismael diperkenankan hidup di hadapan-Mu!" Tetapi Allah berfirman: "Tidak, melainkan isterimu Saralah yang akan melahirkan anak laki-laki bagimu, dan engkau akan menamai dia Ishak, dan Aku akan mengadakan perjanjian-Ku dengan dia menjadi perjanjian yang kekal untuk keturunannya. Tentang Ismael, Aku telah mendengarkan permintaanmu; ia akan Kuberkati, Kubuat beranak cucu dan sangat banyak; ia akan memperanakkan dua belas raja, dan Aku akan membuatnya menjadi bangsa yang besar. Tetapi perjanjian-Ku akan Kuadakan dengan Ishak, yang akan dilahirkan Sara bagimu tahun yang akan datang pada waktu seperti ini juga."

10. Abraham diangkat sebagai sahabat Allah, sehingga Allah bertukar pendapat dan Abraham boleh mengajukan permohonan. (Kejadian 18:17-33). Abraham menjadi pendoa syafaat bagi Sodom dan Gomora untuk diselamatkan.

Kejadian 18:17-19 : Berpikirlah TUHAN: "Apakah Aku akan menyembunyikan kepada Abraham apa yang hendak Kulakukan ini? Bukankah sesungguhnya Abraham akan menjadi bangsa yang besar serta berkuasa, dan oleh dia segala bangsa di atas bumi akan mendapat berkat? Sebab Aku telah memilih dia, supaya diperintahkannya kepada anak-anaknya dan kepada keturunannya supaya tetap hidup menurut jalan yang ditunjukkan TUHAN, dengan melakukan kebenaran dan keadilan, dan supaya TUHAN memenuhi kepada Abraham apa yang dijanjikan-Nya kepadanya."

11. Waktu Allah menguji iman Abraham untuk mempersembahkan Ishak, Abraham taat dan mau mengerjakan hal itu. (Kejadian 22:1-14).

Kejadian 22:2 : Firman-Nya: "Ambillah anakmu yang tunggal itu, yang engkau kasihi, yakni Ishak, pergilah ke tanah Moria dan persembahkanlah dia di sana sebagai korban bakaran pada salah satu gunung yang akan Kukatakan kepadamu."

Waktu Abraham menerima perintah itu pasti hatinya sangat berat. Ia menanti anak itu sampai usia 100 tahun. Sara bahkan mengusir Hagar dan Ismael karena ia sangat mencintai Ishak dan tidak mau anak lain sebagai ahli waris. Hati Abraham pun pasti gundah karena ia harus menempuh 3 hari perjalanan ke gunung Muria dan ia mengharap Allah membatalkan perintah itu. Tetapi Abraham selalu mempunyai iman bahwa Allah tidak mungkin meminta anaknya sebagai korban atau Abraham percaya Allah pasti bisa membangkitkan Ishak kembali.(Ibrani 11:17-19). Padahal sebelum zaman Abraham, belum ada mujizat kebangkitan orang mati, tetapi Abraham percaya akan hal itu.

Ibrani 11:19 Karena ia (Abraham) berpikir, bahwa Allah berkuasa membangkitkan orang-orang sekalipun dari antara orang mati. Dan dari sana ia seakan-akan telah menerimanya kembali.

Abraham menjawab kepada bujangnya/ pembantunya bahwa ia akan kembali bersama Ishak anaknya dalam keadaan hidup (Kejadian 22:1-5) dan kepada Ishak bahwa Tuhan yang akan menyediakan korban itu (Kejadian 22:7-8). Untuk ikut Allah kita harus siap diuji dan dimurnikan.

Kejadian 22:5 : Kata Abraham kepada kedua bujangnya itu: "Tinggallah kamu di sini dengan keledai ini; aku beserta anak ini akan pergi ke sana; kami akan sembahyang, sesudah itu kami kembali kepadamu."

Kejadian 22:8 : Sahut Abraham: "Allah yang akan menyediakan anak domba untuk korban bakaran bagi-Nya, anakku."

12. Janji Allah berubah menjadi sumpah (Kejadian 22:16-18)

Kejadian 22:16-18 : Kata-Nya: "Aku bersumpah demi diri-Ku sendiri--demikianlah firman TUHAN--Karena engkau telah berbuat demikian, dan engkau tidak segan-segan untuk menyerahkan anakmu yang tunggal kepada-Ku, maka Aku akan memberkati engkau berlimpah-limpah dan membuat keturunanmu sangat banyak seperti bintang di langit dan seperti pasir di tepi laut, dan keturunanmu itu akan menduduki kota-kota musuhnya. Oleh keturunanmulah semua bangsa di bumi akan mendapat berkat, karena engkau mendengarkan firman-Ku."

PENUTUP
Karena Abraham tetap hidup dengan iman, ia akhirnya menjadi berkat bagi bangsa-bangsa dan janji Allah tetap berlaku atas dia dan keturunannya.

Dengan pengorbanan Kristus di kayu salib, kita pun kini adalah keturunan Abraham. Pengorbanan Kristus jugalah untuk menggenapi janji Allah. Dan janji Allah atas berkat itu pun berlaku untuk kita.(Kisah Para Rasul 3:25-26)

Kisah 3:25 : Kamulah yang mewarisi nubuat-nubuat itu dan mendapat bagian dalam perjanjian yang telah diadakan Allah dengan nenek moyang kita, ketika Ia berfirman kepada Abraham: Oleh keturunanmu semua bangsa di muka bumi akan diberkati. Dan bagi kamulah pertama-tama Allah membangkitkan Hamba-Nya dan mengutus-Nya kepada kamu, supaya Ia memberkati kamu dengan memimpin kamu masing-masing kembali dari segala kejahatanmu."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar